Anubis Wrath Dewa Underworld yang Melepaskan Amukannya

Sebelum menjadi simbol populer, Anubis adalah dewa yang ditakuti. Ia bukan hanya penjaga kematian, tapi juga kekuatan yang mampu menghancurkan. Faktanya, kemarahannya tercatat dalam papirus kuno sebagai peringatan bagi yang melanggar hukum Ma’at.

Asal Usul Kemarahan Anubis

Konon, Anubis awalnya adalah dewa pelindung. Namun, ketika manusia mulai mengkhianati ritual kematian dan merusak kesucian alam baka, ia berubah. Amukannya pertama kali muncul dalam “Teks Piramida”, dimana ia menghancurkan jiwa-jiwa yang tidak layak.

Beberapa sejarawan percaya bahwa “Anubis Wrath” adalah metafora dari konsekuensi dosa. Namun, bagi para arkeolog, ini mungkin referensi nyata tentang kutukan yang ditemukan di makam-makam terlupakan.

Kekuatan Anubis yang Tidak Terkendali

Dalam satu legenda, Anubis mengamuk setelah pencuri makam mencoba mencuri harta Firaun. Dengan mata bersinar merah, ia mengutuk seluruh desa hingga hilang tanpa jejak. Bahkan dewa-dewa lain seperti Osiris dikatakan segan padanya saat kemarahannya memuncak.

Kemampuannya menimbang hati melambangkan keadilan, tapi juga ancaman. Jika jantung lebih berat dari bulu Ma’at, Anubis tidak segan menghancurkannya dengan cakar nya.

Anubis dalam Budaya Modern

Kini, kemarahan Anubis sering diadaptasi dalam film dan game. Namun, jarang yang menyoroti sisi gelapnya sebagai dewa yang bisa berubah menjadi penghukum tanpa ampun.

Dari patung hingga tattoo, simbol Anubis tetap populer. Tapi apakah kita benar-benar paham kekuatan dibaliknya? Mungkin itu sebabnya kisah “Anubis Wrath” tetap relevan hingga sekarang.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Anubis mengajarkan tentang konsekuensi. Kemarahannya bukan tanpa alasan, tapi reaksi atas ketidakadilan. Di sisi lain, ia juga mengingatkan kita bahwa kematian adalah hal sakral yang harus dihormati.

Kisah Anubis Wrath lebih dari sekadar cerita menakutkan. Ia adalah cermin bagaimana manusia memandang kehidupan, kematian, dan karma. Jadi, lain kali Anda melihat gambar Anubis, ingatlah bahwa dibalik wajahnya yang dingin tersimpan amukan yang pernah mengguncang Mesir kuno.

This entry was posted in Worldwide and tagged , . Bookmark the permalink.